Umat Islam Menyembah Ka'bah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Umat Islam Menyembah Ka’bah? - Suatu hari saya sedang diskusi dengan salah satu pemuda yang sangat kritis dalam semua hal baik pemerintahan maupun urusan keagamaan.

Dengan iseng dia bertanya “kenapa kita shalat harus menghadap ka'bah? Bukankah hal itu akan menimbulkan persepsi bagi non muslim bahwasannya kita sebagai umat islam menyembah ka’bah.

Dari pertanyaan itu saya teringat dengan jawaban Zakir Naik. Ada seseorang bertanya kepada Zakir Naik “jika Islam menentang penyembahan berhala, mengapa kaum muslimin menyembah dan sujud kepada ka’bah?”

Pertanyaan luar biasa ini dijawab dengan argumen yang sangat cerdas oleh Zakir Naik kurang lebih seperti ini argumen beliau.

Ka'bah merupakan kiblat atau dengan bahasa lain arah kaum muslimin menghadap dalam shalatnya. Hal ini bukan berarti umat muslim menyembah ka’bah. Umat Islam hanya menyembah Allah SWT semata.

Baca juga: Hukum Puasa belum Mandi Junub, Bolehkah Menurut Islam

Penjelasan Tentang Umat islam Shalat Menghadap Ka’bah

Umat Islam Menyembah Ka'bah

Mungkin jika kita menjawab pertanyaan dari seorang non muslim kemudian kita berpatokan pada Al-Qur’an mungkin saja dia akan kurang respon bahkan menolak argumen kita.

Berikut penjelasan kenapa umat islam shalat menghadap ka'bah:

Simbol Persatuan

Menghadap ka’bah saat shalat merupakan bentuk persatuan yang diajarkan oleh Islam kepada seluruh pengikutnya di dunia.

Mungkin jika tidak adanya perintah menghadap ka’bah maka umat islam saat melaksanakan shalat tidak akan beraturan ada yang menghadap utara, selatan timur dan barat. 

Olehkananya Islam tidak menginginkan pengikutnya terpecah belah dari urusan shalat hingga urusan yang lain. Karena persatuan dan kesatuan umat Islam adalah simbol perdamaian dunia.

Ka’bah Pusat Peta Dunia

Tahukah anda orang yang pertama kali membuat peta dunia adalah orang muslim mereka menjadikan ka’bah sebagai pusatnya sedangkan arah utara menunjuk ke bawah dan  arah selatan menunjuk ke atas. 

Kemudian para kartografer (ahli membuat peta) membuat dengan cara terbalik arah selatan menunjuk ke bawah sedangkan utara menunjuk ke atas. Namun posisi ka’bah tetap terletak ditengah-tengah peta.

Tawaf mengelilingi ka’bah bentuk dari mengesakan Allah

Ketika umat Islam pergi umrah atau haji mereka pasti berputar mengelilingi ka’bah atau bahasa simpelnya adalah tawaf. 

Mengelilingi ka'bah melambangkan sebuah keimanan umat islam yang hanya beriman pada satu Tuhan yaitu Allah SWT.

Hal itu sama persis dengan sebuah lingkaran yang memiliki satu pusat, maka hanya cukup satu yang harus disembah yaitu Allah.

Mengikuti Rasulullah

Umat Islam adalah umat yang patuh dan tunduk pada kebenaran dan kebaikan, dalam islam yang dijadikan teladan kebaikan dan kebenaran adalah Rasulullah SAW.

Oleh Karenanya  menjadi sebuah anjuran bagi kaum muslimin mengikuti apa yang telah rasulullah kerjakan, seperti halnya mencium hajar aswad.

Umar bin Khattab berkata “Aku tahu engkau hanyalah sebongkah batu yang tidak akan mendatangkan mudharat maupun  manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu niscaya aku tidak akan menciummu.”

Orang Berdiri Diatas ka’bah dan mengumandangkan adzan

Tuduhan jika umat islam menyembah ka’bah merupakan sebuah tuduhan yang tak berdasar, bisa jadi mereka kurang membaca sejarah Islam.

Pada zaman Rasulullah seorang sahabat menyuarakan adzan dengan cara berdiri diatas ka’bah. Sungguh sangat tidak mungkin, masak ada orang berdiri di atas sesembahannya.

Dari ini dapat kita simpulkan jika umat Islam hanya menyembah Allah, dan ka’bah merupakan kiblat atau arah pemersatu umat islam dalam melaksanakan shalat.